Allah
Manakan sanggup ,
Bila saja pandangan ku alih ,
Tepat saja melihat kepenatan pada air muka sang pemilik cinta ,
Seorang yang bernama abah ,
Abah ,
Ku panggil ,
Ku gelar ,
Ku tatap ,
Ku rasa ,
Ku sayang ,
Dia yang cukup bijak menyembunyi rasa tenat ,
Dia yang cukup cerdik menyimpan rasa pedih ,
Dia yang cukup sopan melahirkan kata semangat ,
Apa lagi ?
Tidak cukup lagi kah perbuatan ku membunuh dalam jiwa lusuh seorang abah ?
Apa kau rasa kau sudah cukup sakit sehingga kau paling kan semua rona rasa itu ke dia ?
Walhal ,
Kau cukup bodoh untuk menilai diri ,
Sungguh ,
Sekecil hanya hati mu yang patah .
Sudah la ,
Cukup .
Henti .
No comments:
Post a Comment