Friday, 22 May 2015

Abah

Bila teriak amarah memecah suara anak anak kecil ,

Aku rindu pada amarah abah dulu ,

Kenakalan aku bak budak lelaki ,
Dia sabar melarang ,

Lontaran nada tinggi kata ku ,
Dia merajuk mendiam diri  ,

Jejak kaki aku bila kelabu petang tiba ,
Dia setia dengan buluh batang ,

Pinta nya aku lupa ,
Dia bikin sendiri ,

Itu lah abah ,
Senantiasa tabah dengan karakter tak semenggah ku .

Dia sabar .
Dan selama nya sabar .

Sedikit huraian mengenai abah malam ini .

Terima kasih , ABAH .

No comments:

Post a Comment