Bila teriak amarah memecah suara anak anak kecil ,
Aku rindu pada amarah abah dulu ,
Kenakalan aku bak budak lelaki ,
Dia sabar melarang ,
Lontaran nada tinggi kata ku ,
Dia merajuk mendiam diri ,
Jejak kaki aku bila kelabu petang tiba ,
Dia setia dengan buluh batang ,
Pinta nya aku lupa ,
Dia bikin sendiri ,
Itu lah abah ,
Senantiasa tabah dengan karakter tak semenggah ku .
Dia sabar .
Dan selama nya sabar .
Sedikit huraian mengenai abah malam ini .
Terima kasih , ABAH .
No comments:
Post a Comment